AdvertorialPALISumsel

Bupati Pali Heri Amalindo Ajak Masyarakat Tanam Ubi Kayu Sebagai Antisipasi Ancaman Krisis Pangan Global

PALI – Bupati PALI, Dr Ir H Heri Amalindo MM didampingi Wakil Bupati, Drs H Soemarjono dan Sekda Kartika Yanti melakukan kegiatan tanam ubi kayu bersama masyarakat di halaman Kantor Bupati PALI. Gerakan bersama tanam ubi kayu yang dicanangkan Heri Amalindo bertujuan mengajak masyarakat PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) untuk menanam tanaman pangan sebagai antisipasi ancaman krisis pangan global.

“Krisis pangan lebih berbahaya dari Covid-19. Untuk itu sebagai antisipasi kita harus mempersiapkan dari sekarang,” ujar Heri Amalindo.( Senin 24/10/2022)

Bupati PALI akui telah menerima telegram dari presiden agar jangan menyepelekan ancaman krisis pangan untuk intu Heri Amalindo mencanangkan gerakan bersama tanam ubi kayu..

Heri Amalindo menjelaskan sudah ada puluhan negara besar yang saat ini kekurangan pasokan pangan akibat adanya pemanasan global pasca pandemi Covid-19, ditambah lagi perang Ukraina dan Rusia.

“Kita jangan sampai seperti itu. Dan ancaman krisis pangan ini jangan dianggap remeh, karena kami sudah menerima telegram dari Presiden langsung untuk mengambil langkah pencegahan,” Beber Ketua ICMI Sumsel ini.

Bupati Pali Heri Amalindo ajak masyarakat tanam Ubi Kayu sebagai antisipasi ancaman krisis pangan global (humas PALI).Untuk itu Heri Amilindo menyebut pemerintah telah menyiapkan lahan percontohan di halaman kantor bupati, sebagai upaya meningkatkan minat masyarakat.

Ditambahkan Bupati PALI untuk jenis tanaman, kami tidak memaksa harus tanam Ubi Kayu, tetapi sesuai yang dianjurkan presiden ada 6 jenis tanaman pangan yang harus digenjot produksinya, antara lain ubi kayu, ubi jalar, padi, jagung, talas dan tanaman pangan jenis lainnya.

“Untuk memberikan contoh pada masyarakat sengaja kita manfaatkan lahan tidur di halaman kantor bupati ini dengan menanam Ubi Kayu, jagung dan ubi jalar,” terangnya.

Sengaja dipilih umbi-umbian, menurut Bupati, umbi umbian sangat mudah perawatan dan hasilnya bisa menjadi stok pangan bagi masyarakat.

“Ubi Kayu bisa diolah jadi berbagai macam bahan makanan yang bisa disimpan lama, seperti tepung mokaf. Selain itu tanaman ubi tidak memerlukan perawatan khusus, cukup ditanam, disiangi dari gulma dan tinggal panen,” imbuhnya.

Kepada seluruh OPD, Bupati meminta agar menyampaikan ancaman krisis pangan yang diprediksi berlangsung pada tahun 2023 kepada seluruh masyarakat.

“Sampaikan kepada masyarakat bahwa tahun depan hampir seluruh dunia akan hadapi kesulitan pangan. Saat ini saja di negara eropa sudah banyak yang kelaparan. Ribuan nyawa melayang setiap hari karena tidak makan,” ungkapnya.

Bupati PALI menekankan agar seluruh OPD untuk mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami tanaman pangan.

“Lahan di PALI ini banyak yang belum dikelola, kenapa harus dibiarkan ditumbuhi semak belukar. Lebih baik dimanfaatkan menaman tanaman pangan, seperti Ubi Kayu,” kata Heri Amalindo.

Minimal lanjutnya, manfaatkan pekarangan rumah. Karena tidak rugi kalau kita menanam tanaman Ubi Kayu. Krisis tidak krisis kalau kita nanam pasti nikmati hasilnya.

 

Sementara itu, Ahmad Jhoni, Plt kepala dinas Pertanian Kabupaten PALI menyebut bahwa dalam mendukung program antisipasi krisis pangan global, pihaknya tahun ini menyiapkan bibit ubi untuk masyarakat yang mau menanam.

“Kita siapkan bibit ubi. Untuk tahap awal ini kita kelola lahan di depan kantor bupati. Mudah-mudahan program ini bisa ditiru masyarakat, selain sebagai antisipasi ancaman pangan global juga sebagai tambahan masyarakat selain komoditi karet atau sawit,”ujanya singkat. (ADV/*)

 

Editor : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button