Berusaha Perangi Hoaks dan Radikalime, FITK UIN Raden Fatah Gelar Seminar yang Bertajuk Peran Pendidikan dalam Penangkalan Hoaks dan Radikalisme

sumateranews.co.id, PALEMBANG – Setelah berkali – kali sukses menggelar Seminar Nasional, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang kembali menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Peran Pendidikan dalam Penangkalan Hoaks dan Radikalisme” Rabu (16/10/2019).
Mengambil tema yang selaras dengan permasalahan yang ada pada saat ini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang sedang mencoba meminimalisir penyebaran berita bohong dan radikalisme dengan memberikan pemahaman kepada para mahasiswanya tentang bagaimana peran pendidikan dalam menangkal hoaks dan radikalisme, di Gedung Akademik Center UIN Raden Fatah Palembang, Rabu (16/10/2019).
Dengan menggandeng Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Tutut Hartati, M. Ed. Ph.D. dan seorang peneliti hoaks dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Andi Prastowo M. Pd. I seminar nasional ini sukses membius perhatian penonton dengan materi yang menarik dan sangat bermanfaat.
“Hidup di akhir zaman dengan banyak sekali fitnah yang bertebaran membuat kita sangat sulit dalam mencari kebenaran. Untuk itu, kita harus banyak melakukan tabayyun agar tidak terkontaminasi dengan berita bohong yang merajalela.” Jelas Dr. Hj. Mardiah Astuti, M. Pd. I selaku ketua panitia ketika memberikan sambutan dalam seminar nasional tersebut.
Seakan berpendapat sama dengan dengan pernyataan Dr. Hj. Mardiah Astuti, Prof. Tutut Hartati juga menyampaikan hal yang sama ketika memberikan materinya. Ia juga menyampaikan penyebab maraknya hoaks di indonesia.
”Sebanyak 800.000 situs penyebar hoaks di Indonesia ditambah dengan hasil riset yang menyatakan bahwa 44% masyarakat Indonesia belum mampu mendeteksi berita hoaks membuat masyarakat Indonesia begitu mudah terpapar berita bohong atau hoaks. Tingkat literasi yang rendah juga jadi salah satu penyebabnya.” Ungkap Prof. Tutut Hartati ketika memberikan materinya.
Dr. Andi Prastowo, mengungkapkan bahwa semua orang harus mampu menangkal hoaks dan radikal yang berusaha masuk dan mempengaruhi dirinya. “Radikal bisa ditangkal dengan cara tidak memberikan pemahaman agama yang bersifat ekslusif dan tidak terpaku pada satu kajian atau pendapat saja.Hoaks juga bisa ditangkal jika kita mampu menjadi manusia cerdas dengan wawasan yang luas serta punya banyak referensi sehingga mampu memfilter diri untuk memilih berita yang benar.”
Seminar ditutup dengan pernyataan dari Dr. Andi Prastowo yaitu, “Orang belajar bukan sekedar untuk menghadapi ujian, tapi untuk menghadapi kehidupan yang sebenarnya.” pungkasnya.
Laporan : Wulan
Editor : Donni