Bantah Isu, Ridho Yahya Pertimbangkan Gratis Tiga Bulan Pertama Biaya Sewa PTM 2
Sumateranews.co.id, PRABUMULIH – Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM membantah isu Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih akan memungut uang penempatan lapak pedagang di pasar tradisional modern (PTM) 2 Prabumulih, menyusul menyeruaknya rumor pemungutan uang menempati lapak di pasar tersebut.
“PTM ini kita bangun untuk menampung seluruh pedagang yang ada di Pasar Inpres. Selain itu pedagang kaki lima juga akan di tampung di PTM. Masalah pungutan bayaran dan jualan beli lapak dalam PTM itu tidak ada, hanya saja pedagang nantinya akan menyewa kepada Pemkot Prabumulih,” ungkap Walikota.
Bahkan dia katakan, Pemerintah kota saat ini tengah menggodok wacana memberikan fasilitas gratis selama tiga bulan pertama bagi para pedagang atau memberlakukan sewa tarif murah lapak pedagang. “Kedua pilihan ini yang akan kita bahas. Apakah nantinya gratis dulu selama tiga bulan atau sewa lapaknya dimurahkan, kami sedang pertimbangkan. Sebab, pedagang ini hampir dua tahun berjualan di tempat relokasi. Kesusahan pedagang itu jadi bahan pertimbangan kita,” ujarnya.
Ridho Yahya menambahkan, untuk masalah tarif sewa kios di PTM 2 pihaknya masih akan membahasnya dengan pihak legislative termasuk pengesahannya. Karena PTM 1 dan 2 merupakan aset daerah yang menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Prabumulih. “Kita akan bentuk tim, untuk saat ini tidak ada yang berwenang melakukan pemungutan bayaran hingga puluhan juta seperti isu yang beredar di tengah pedagang. Kita minta pedagang tidak resah, karena PTM masih dalam tahapan finishing dan InsyaAllah tahun ini sudah bisa ditempati oleh pedagang,” tegasnya.
Sementara itu, satu diantara pedagang di PTM 1, Romlie (46) mengaku sempat khawatir setelah mendengar kabar jika setiap pedagang akan dikenakan pungutan biaya kios dan lapak. Bahkan biaya pungutuan tersebut berkisar antara Rp15 sampai Rp20 juta. “Bagaimana kami mau membayarnya, sementara kios dan lapak yang disediakan ukurannya hanya 2 kali 2. Itupun belum jelas apakah kebagian atau tidak. Apalagi kondisi pasaran sekarang lagi sepi pembeli,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yanto (33), pedagang pakaian ini mengaku keberatan jika Pemkot harus memberatkan biaya sewa yang tinggi kepada pedagang. “Apalagi kami sudah hampir dua tahun direlokasi di PTM 1 ini. Nasib kami sampai sekarang juga belum jelas. Kami berharap pemerintah bisa memikirkan nasib pedagang jangan hanya memikirkan penataannya saja, tapi juga pembangunan PTM 2 segera selesai dan bisa ditempati oleh pedagang,” pungkasnya.
Laporan : Fadli
Editor : Donny
Posting : Andre