google.com, pub-3527052666261378, DIRECT, f08c47fec0942fa0
HeadlineNasionalPolitik

Arief Poyuono: Pidato Prabowo Soal ‘Tampang Boyolali’ Bukan Ujaran Kebencian tapi Penyemangat

Sumateranews.co.id, JAKARTA – Pidato Prabowo Subianto saat meresmikan Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa (30/10/2018) lalu dinilai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, FX Arief Poyuono bukanlah sebuah ujaran kebencian, melainkan penyemangat untuk warga Boyolali.

Pernyataan itu disampaikan FX. Arief Poyuono menyusul polemik tentang pidato Prabowo Subianto soal ‘tampang Boyolali’ yang viral serta menuai pro dan kontra.

Menurut Arief, pidato calon presiden (capres) bernomor urut 02 itu bukan bentuk ujaran kebencian, melainkan penyemangat dan hendaknya mendengarkan pidato tersebut secara utuh serta tidak sepotong-potong.

“Gaya bahasa Pak Prabowo bukan ujaran kebencian kepada warga Boyolali, namun sebagai bahasa penyemangat agar warga Boyolali bisa terpacu untuk bisa lebih sejahtera lagi,” kata Arief kepada wartawan, di kediamannya, Ahad malam (04/11/2018).

Arief juga menyayangkan respon segelintir warga Boyolali yang melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya, terkait isi Pidato Prabowo tersebut. Dalam laporan itu Prabowo dituduh menyebar ujaran kebencian.

“Dalam pidatonya, Prabowo justru mendorong masyarakat Boyolali agar makin sejahtera,” ujar Arief.

Arief lantas mengutip data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Solo Raya yang menempatkan Boyolali di peringkat kelima, dan posisi 11 di antara kabupaten/kota di Jawa Tengah. Menurutnya, tingkat kemiskinan di Boyolali masih sangat tinggi karena di kisaran 12 persen.

Arief menambahkan, ucapan soal ‘tampang Boyolali’ yang tidak bisa masuk mall dan hotel mewah di Jakarta bukan ujaran kebencian. “Jadi candaan Pak Prabowo itu bukan sebuah kata-kata yang dimaksud untuk menciptakan ujaran kebencian,” tandasnya.

Disinggung menyusul adanya himbauan dari Bupati Boyolali untuk tidak memilih Prabowo, dinilai Arief sudah berlebihan. Dirinya, bahkan memertanyakan netralitas Bupati selaku Kepala Daerah yang dianggapnya sudah secara terang-terangan untuk mendukung calon tertentu.

“Ini sudah jelas terang-terangan mendukung kepada calon tertentu, dan ini nggak bagus buat pendidikan demokrasi bangsa,” pungkas Arief.

Laporan : Fri

Editor     : Donny

google.com, pub-3527052666261378, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button