Antisipasi Penyebaran COVID 19, Salat Jumat di Lingkungan Masjid Polda Sumsel Dialihkan
PALEMBANG – Polda Sumsel tetap menggelar Salat Jumat di masa PPKM Mikro Hari Jumat (09/07/2021) di gedung Promoter Polda Sumsel.
Terpisah, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM melalui Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi MM menyebutkan, pengalihan pelaksanaan Salat Jumat dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Mendagri No 15/ 2021 tentang Pemberlakuan PPKM Darurat di masa COVID 19, yakni sbb :
1). Kegiatan Salat Jum’at di Majid Pakri ditiadakan karena dikuatirkan Jamaah membeludak.
2). Kegiatan Salat Fardlu / wajib 5 waktu di Masjid Pakri masih tetap dilaksanakan, namun tetap menggunakan dan mentaati Prokes secara ketat (wajib masker, wajib mencuci tangan dan menjaga jarak).
3). Untuk Masjid Ass’aadah Polda Sumsel, pelaksanaan salat wajib 5 waktu dan salat Jum’at ditiadakan karena dikuatirkan Jamaah membeludak.
Dalam Kesempatan itu, Supriadi mengatakan, Polda Sumsel tetap melaksanakan Salat Jumat dengan Prokes Ketat COVID 19 dengan jamaah terbatas dan ruangan yang terbatas serta mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak guna memutus mata rantai COVID 19 khususnya saat ini Kota Palembang masih PPKM Mikro.
Supriadi pun mengkutip pendapat Ustaz Das’ad Latif dari Makasar, bahwa Fungsi Masjid bisa dialihkan kerumah, berdoa, zikir, salat. Sedangkan fungsi kemanfaatan pasar tidak dapat dialihkan.
Berikut Petugas Salat Jumat (09/07) di gedung Promoter Polda Sumsel dengan Qori/ Muazzin Ustaz Safari Davi, Khotib Ustaz Fauzan Ar S.Ag.
Dalam khutbahnya Ustaz Fauzan membahas tentang kualitas keimanan mukmin dengan judul : “Lima komitmen seorang muslim”.
Adapun isi khutbahnya secara garis besar menyinggung komitmen yang harus ada dan tertanam di dalam diri setiap individu, jika menginginkan kualitas ke-Islamannya baik, di antaranya :
- Mengimani/Meyakini Islam.
Setiap individu harus mengimani/meyakini, bahwa hanya Agama Islamlah satu-satunya Dien yang benar dan diridoi Allah SWT. Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 19 sebagai berikut :
Artinya : Sesungguhnya Agama yang diridoi Allah hanyalah Agama Islam.
Begitu pula pada Surat Ali Imran ayat 85-nya :
Artinya : Barangsiapa yang mencari Agama selain Agama Islam,maka sekali-kali tidaklah akan diterima Agama itu oleh Allah dan dia di Akhiratpun termasuk orang-orang yang merugi.
- Mempelajari Islam.
Seseorang yang menginginkan kwalitas ke-Islamannya baik, idealnya memang tidak ada kata lain, yaitu mempelajari Agama Islam dengan sungguh-sungguh dan sedalam-dalamnya. Bahkan bila bicara soal belajar, ada nasihat dari Allah SWT.
Bagi setiap orang di dalam mempelajari agama Islam, yaitu : “Jangan ikut-ikutan” alias “taqlid buta”, tapi “harus berdasarkan ilmu Allah”.
Hal ini sesuai firmanNya Surat Al Isra ayat 36 sebagai berikut :
Artinya : Dan “janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya”. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.
Sementara itu, Rasulullah saw juga berpesan kepada seluruh umat Islam agar mempelajari Din Islam dengan tidak melihat batasan usia. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah saw yang berbunyi :
Artinya : Tuntutlah ilmu dari sejak buaian hingga ke liang lahat.
Saking wajibnya mempelajari Agama Islam, Allah SWT memerintahkan kepada setiap individu untuk mencari tahu (menanyakan) kepada orang-orang yang berilmu.
Hal ini sebagaimana firmanNya dalam Surat Al Anbiya ayat 7 yang berbunyi sbb :
Artinya : Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.
- Mengamalkan ilmu yang kita punya. Ilmu yang kita punyai harus bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari).
Dalam Islam, ilmu memiliki aksiologis yang sangat agung. Karena dengan ilmu-lah semuanya berawal dalam meniti jalan suci ini. Selain itu, ilmu juga dapat mengangkat derajat bagi siapa saja yang memilikinya. Begitulah nikmatnya islam sehingga segala tingkah laku kita diatur oleh Islam. Sampai pada ilmu pun Islam mengaturnya, mulai dari kewajiban menuntut ilmu, mengamalkan ilmu dan ancaman bagi orang yang tidak mengamlakan ilmu. hal tersebut harus kita pelajari secara mendetail sehingga kita tidak termasuk orang yang salah dalam memahami ilmu.
Ilmu yang telah kita peroleh membutuhkan lahan agar ilmu tersebut dapat menjadi penolong bagi kita yaitu dengan cara mengamalkannya, baik dengan mengajarkannya maupun yang lainnya. Ilmu tersebut berpotensi menjadi boomerang bagi kita jika kita tidak mengamalkan ilmu tersebut, diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ary bahwa Rasulullah bersabda: والقرآن حجة لك أو عليك
“Al-Qur’an adalah hujjah untukmu dan juga dapat menghujatmu”.
Ini adalah bagian dari hadits yang panjang. Mungkin kita bisa mengatakan dengan kalimat ini: “ jangan biarkan satu orang pun tersesat karena ilmu yang kita peroleh tidak diamalkan”
- Dakwah.
“Berdakwah lah demi Agama Islam,” pungkas Ustaz Fauzan.(King)
Editor : Donni