Ogan Ilir

Anggota DPRD OI Bantu Korban Banjir Desa Rengas 1

Sumateranews.co.id, OGAN ILIR- Sonedi Ariansyah, SH., S.Sos. I didampingi Syakroni selaku Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OI, staf Bidang Pemanfaatan Air Dinas PUPR OI Budi, beberapa anggota relawan Palang Merah Indonesia (PMI) OI, serta Kepala Desa setempat ikut meninjau lokasi korban banjir di Desa Rengas 1, (17/3).

Dalam kunjungannya tersebut,  Sonedi memberi bantuan satu truk pasir untuk membuat tanggul darurat pengganti tanggul yang hanyut terbawa arus sungai, agar tidak berdampak parah terhadap rumah warga.

Anggota dewan dari Fraksi Demokrat ini mengatakan bahwa hal itu adalah musibah bersama. ‘’Dan atas nama kemanusiaan kita wajib gotong-royong saling membantu korban banjir. Diharapkan warga untuk terus berhati-hati, karena intensitas hujan masih sangat tinggi. Terutama warga yang rumahnya memang berdekatan dengan Sungai Batanghari. Saya selaku Sekretaris Komisi 3 meminta agar PUPR membangun kembali tembok penahan sungai sepanjang 500 meter dan normalisasi sungai di bawah jembatan yang disinyalir terjadi penyumbatan sebelum memakan korban lagi,” tegas Sonedi.

Tidak hanya itu, Sonedi juga meminta tim medis untuk mengecek kesehatan korban banjir dan memberi bantuan obat-obatan kepada warga, karena warga khusunya anak-anak mulai terkena penyakit kulit.

“Pasca banjir juga harus kita perhatikan, korban banjir terutama anak-anak rentan sekali terkena penyakit kulit, harus segera ditangani oleh tim medis dan PMI,” harapnya.

Diketahui, 4 hari terakhir hujan dengan intensitas tinggi mengguyur beberapa daerah di Kabupaten Ogan Ilir. Salah satunya di Kecamatan Payaraman yang merasakan dampak langsung, yaitu meluapnya aliran Sungai Batanghari yang menyebabkan air masuk ke pemukiman warga. Kedalaman air mencapai 50 sampai 70 cm di jalan raya. Lebih kurang 60 rumah warga yang terendam air di Desa Rengas ini.

Darpin, warga Desa Rengas 1 yang berada di sisi Batanghari merasakan dampak terparah dari banjir.  Satu buah kios permanen miliknya ambrol dan hanyut terbawa arus sungai karena abrasi tergerus aliran air. Tidak hanya kios, rumah panggung miliknya juga sangat rentan terbawa arus.

“Sebelumnya tanah di sini tertahan oleh tanggul. Tapi sekarang tanggul sudah ambruk bahkan hanyut. Jadi air mulai mengerus pondasi tiang rumah. Akibatnya posisi rumah sudah mulai berubah karena pergeseran tiang penyangga,” ujar Darpin.

“Untuk sementara berkat bantuan segenap masyarakat sudah dibuatkan tanggul darurat dari pasir dan kayu secara ala kadarnya. Namun saya berharap tidak hujan lagi, kalau hujan deras mungkin keadaan akan semakin parah,” tandas Darpin.

Laporan           : H. Sanditya Lubis

Editor/Posting : Imam Ghazali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button