Akses Jalan Ditutup, Beberapa Warga RT 26 Sekip Palembang Tidak Bisa Lewat
PALEMBANG – Sejumlah warga yang tinggal di lingkungan RT 26 lorong Buay Pemuka Peliung, Sekip Jaya, kota Palembang, keluhkan tidak bisa lewat lantaran halaman samping rumah yang selama puluhan tahun menjadi akses jalan satu-satunya warga keluar masuk ditutup, karena akan dijual pemiliknya.
Akibatnya warga pun kesulitan beraktivitas, karena mereka tidak memiliki akses jalan lain lagi untuk keluar rumah.
Samingin, salah satu pemilik rumah mengatakan, jalan yang selama ini ia lewati bersama warga lainnya memang milik keluarga Sitorus, namun sudah dipakai sebagai akses jalan puluhan tahun, dan merupakan halaman samping rumah.
Samingin menjelaskan, panjang akses jalan tersebut berkisar kurang lebih 7 meter. Rumah tersebut sudah sepuluh tahunan lebih tidak ditempati dan rencana akan dijual.
“Benar rumah tersebut akan dijual, namun bertahun-tahun tak kunjung terjual,” ujar Samingin, saat ditemui di kediamannya, Jumat (8/12/2023).
“Namun beberapa hari ini, rumah itu sudah ada pembelinya,” lanjutnya.
Samingin menerangkan, inilah awal permasalahan mulai ditutupnya akses jalan yang selama ini warga lewati.
“Pembeli tersebut, tidak mau melakukan pembayaran jika akses jalan tersebut tidak ditutup, itu yang disampaikan pemilik rumah kepada kami,” paparnya.
Mendengar permintaan tersebut, Samingin dan beberapa warga lain kemudian melakukan negosiasi dengan pemilik rumah, untuk membeli sebagian tanah, supaya mereka tetap bisa melewati akses jalan tersebut. Para warga meminta akses jalan 1 x 7 Meter saja untuk jalan mereka.
Namun menurut samingin, hal itu tidak bisa direalisasikan oleh pemilik rumah kerena pembeli akan membatalkan jika masih tidak ditutup.
“Mau tak mau jalan tersebut tetap ditutup,” ujar Samingin menirukan ucapan pemilik rumah.
Sudah beberapa kali pertemuan warga dengan pemilik rumah, namun tidak ada kesepakatan. Pemilik rumah tetap akan menutup akses jalan tersebut.
Terungkap pada pertemuan tersebut, pemilik rumah yang diwakili Iman Sitorus mengatakan, selama ini jalan tersebut menghambat penjualan rumah mereka.
“Makanya ketika pembelinya ada, kami dengan berat hati harus menutup permanen jalan tersebut, kami tidak ingin pembelian tersebut batal,” ucapnya
Dilain pihak Samingin dan warga lain, Margono, Taufik, lbu Fatimah dan Yenni tetap bermohon kepadanya untuk tidak ditutup jalan tersebut.
“Kami mohon pihak terkait, pak Wali kota tolong bantu kami, bantu solusi agar kami bisa menggunakan jalan tersebut, kami tidak minta gratis, kami bayar Pak,” ucapnya. (*)
Editor: Donni