Sumateranews.co.id, KAYUAGUNG – Terkait bagaimana cara mengantisipasi penyebaran virus Corona dan berapa anggaran yang diperlukan untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Bumi Bendhe Seguguk OKI, DPRD OKI Komisi IV menggelar rapat bersama mitra Komisi DPRD OKI seperti, Dinas Kesehatan, RSUD Kayuagung, BPKAD OKI dan Gugus tugas Covid-19 OKI beserta mitra komisi, di Ruang Banggar Kantor, Senin (23/03/2020).
Ketua Komisi IV DPRD OKI, Nanda SH yang juga pimpinan rapat mengatakan, tadi kita telah melakukan rapat bersama mitra komisi IV DPRD OKI, membahas masalah bagaimana mengantisipasi dan mencegah terjadi penyebaran virus Corona di Kabupaten OKI ini, termasuk masalah anggaran menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapi bersama, baik itu tim gugus tugas Covid-19 dan lainnya, terutama anggaran untuk Dinas Kesehatan dan RSUD Kayuagung terkait virus corona ini.
“Semuanya kita tampung dan akan kita sampaikan ke Ketua DPRD OKI,” ujarnya.
Menurut Nanda, masalah terpenuhinya usulan anggaran sebesar Rp.27 Milyar untuk keadaan darurat bencana Covid-19 terhadap penanganan virus corona, hingga Mei 2020 ini kita belum bisa memastikan, karena masih ada rapat-rapat lainnya yang akan kita bahas dan kita juga akan berkoordinasi dengan BPKAD OKI.
“Apakah anggarannya tersedia atau tidak, apakah ada dana lainnya untuk masalah tersebut atau tidak, yang jelas kita selaku Wakil rakyat tetap akan melalukan yang terbaik untuk masyarakat OKI,”tegasnya.
Sementara itu Ketua Gugus tugas Penanganan Covid-19 OKI yang juga selaku Kepala BPBD OKI, Lestiadi Martin mengatakan, secara yuridis formal ketika Presiden RI tanggal 13 Maret 2020 mengeluarkan focus gugus tugas nasional masalah covid-19.
“Pada tanggal 17 Maret 2020 kita langsung dan sudah menindaklanjutinya, dengan melakukan rapat full seluruh OPD terkait dengan bapak Bupati OKI, yang mana pada 18 Maret 2020 telah melahirkan OKI status siaga darurat penanganan virus Corona (Covid-19) OKI TMT dari 18 Maret s.d 29 Mei 2020,”terangnya.
Berikutnya turun SK Bupati OKI mengenai Gugus tugas Covid-19 OKI yang semuanya berada dalam satu kekuatan mulai dari forkominfo , DPRD OKI dan seluruh OPD terlibatdengan koordinatornya bapak Sekda OKI dan BPBD OKI didaulat sebagai Ketua gugus tugas Covid-19 OKI.
Masalah aplikasi penanganan, sampai jari ini kita masih dalam status reventif, “satupun belum ada yang A1 atau teridentifikasi suspect pu belum ada” tetapi apa yang telah dilakukan pihak RSUD Kayuagung dan Dinas Kesehatan OKI pada 4 hari sebelumnya itu merupakan upaya-upaya sesuai teknis dan tigas orientasi mereka, jelasnya.
Lanjutnya, kabar gembira kita, di bencana ini ada konsep “Fentahelix” yang terdiri dari Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akedemiso dan media, inilah makna bahwa bencana itu urusan bersama.
Untuk itu kita berharap semua OPD dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu dan diharapkan dapat membuat rencana aksi untuk masyarakat dalam rangka mengantisipasi penyebaran dan pencegahan Vovid-19 ini.
Mengenai pos pelayanan itu ada di Dinas Kesehatan dan RSUD Kayuagung, karena menyangkut teknis mereka sudah membuat estimasi sebesar Rp.27 milyar untuk pengadaan APD, Alat operasional dan lain-lainnya, mengenai ada atau tidaknya dana tersebut itu BPKAD OKI yang lebih tahu.
Adapun pusat komunikasi kita ada di call centre 119 yang berada di kantor Dinas kesehatan OKI ungkapnya seraya berharap kiranya Forum CSR dapat bekerjasama dalam menhadapi virus Corona di Bumi Bendhe Seguguk OKI ini.
Ditambahkan Iwan Setiawan selaku Juru Bicara Penanganan Covid-29 OKI, pada dasarnya orientasi Covid-19 ini adalah “Mencegah lebih baik daripada mengobati” untuk itu mari kita dukung program pemerintah, jangan panik, biasakan ber PHBS dan biasakan mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir, tidak bepergian ketempat andemis Covid-19, sementara ini tidak bepergian keluar daerah dan lain-lain,” ungkapnya.
Laporan : Aliaman
Editor : Abiyasa
