Sumateranews.co.id, PALEMBANG – Untuk mengantisipasi adanya indikasi kecurangan didalam Pemilihan kepala daerah (Pilkada) sebanyak 22 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Organisasi Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Palembang akan mengawal dan mengawasi jalannya Pilkada agar tercapai pemilihan yang jujur dan adil (Jurdil).
Ketua KPKSS (Komunitas Peduli Kesejahteran Sumsel) Husni Chandra, pihaknya mengajak masyarakat Palembang untuk mengawasi jalannya pemilu yang akan berlangsung pada 27 Juni, agar berjalan lancar dan jurdil. Juga berharap agar masyarakat menolak politik uang, dan menolak bila mana mendapatkan intimidasi dari pihak manapun, segera melapor ke Panwaslu atau kepolisian.
“Kita masyarakat Palembang menginginkan pemimpin yang bersih, dan memiliki kemampuan dalam memimpin kota Palembang, bukan pemimpin yang hanya dapat menzolimi orang lain,” pungkas Husni.
Selain itu menurut Husni, untuk menindaklanjuti kesalahan-kesalahan diduga pengelembungan suara, sebanyak 190 ribu suara. “Pihak kita sudah melaporkan ke KPU dan ke Panwas oleh karena itu kita mengajak 22 ormas LSM ini untuk sama-sama mengawal tiap TPS, apa yang menjadi dugaan temuan kita itu tidak terjadi,”tukasnya.
Senada dengan itu, Yan Hariranto Koordinator 22 OKP/Ormas/LSM se Kota Palembang mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pihaknya sebagai warga Palembang, agar Pilkada Palembang berjalan lancar, jujur dan adil (Jurdil).
“Kita akan mengawal pilkada jurdil dan menyiapkan sekitar 10 ribu relawan, yang menyebar di kota palembang, terutama di setiap TPS yang ada, agar tidak ada pihak-pihak tertentu melakukan kecurangan,” ucap Yan, usai menyatakan deklarasi mengajak masyarakat kawal Pilkada Palembang dari kecurangan, pengelembungan suara dan suap menyuap, Minggu (24/6/2018).
Adapun beberapa Ormas yang tergabung diantaranya, Garda Api Sumsel, SBSI, KKP, FKPPI Sumsel, KBPP, Lembaga Aliansi Indonesia, Garuda Sakti Indonesia, PP Marga, Kandatiba, KPPI, P3SR, APPSINDO, PATAKA SRIWIJAYA, DUTA, FKSBI, IPARI Palembang, KPKSS Palembang, ISMBI Palembang, PEPATRI, Ika LISMA, LSM LEBAH, Forum Rakyat Bersama. Ke 22 ormas ini nantinya relawan tersebut hanya akan berada diluar TPS, untuk memantau dan mendokumentasikan (memfoto) hasil penghitungan suara, sehingga nantinya tidak ada manipulasi perolehan suara.
“Jadi jangan main-main untuk manipulasi hasil pemilihan dan kami akan kawal hingga KPU. Kita tidak ingin kecurangan terjadi seperti pada 2013 lalu,” tandasnya.
Masih menurut Yan, beberapa upaya kecurangan itu tetap akan terjadi jika dibiarkan, apalagi DPT Palembang saat ini dinilainya masih bermasalah, karena ada pemilih ganda, ataupun tidak masuk DPT, sehingga rawan disalahgunakan oknum tertentu. “Seperti di TPS ada sekitar 500 pemilih, dan biasanya yang gunakan 300an. Nah surat suara yang tidak digunakan ini harus kita awasi, takutnya dimanipulasi, dan kita berharap penyelenggara pemilu untuk bekerja profosional dan netral demi Pilkada yang jurdil,” tandasnya.
Dalam acara yang sama, Ketua Pekerja Persaudaraan Muslim Indonesia (PPMI) Sumatera Selatan Charma Apriyanto mengatakan, bahwa ormasnya selama ini telah menjadi mitra masyarakat kota Palembang, kini berkomitmen bersama ormas lainnya siap mengawal Pilkada Jurdil.
“Kami berkomitmen pada tanggal 27 Juni nanti, akan mengawal pilkada damai karena kita tidak ingin terjadinya lagi kecurangan dalam pilkada tahun 2013 terulang kembali, dan telah membuat tim ribuan orang akan terjun ke setiap TPS-TPS di Kota Palembang, dan menginformasikan, mencatat, memotret, mengawal hasil penconcoblosan nanti, dan kami siap untuk melaporkan pada Panwaslu jika terjadi kecurangan,”ujarnya.
Sementara Ketua Aliansi Indonesia Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Sumatera Selatan, Syamsoedin Djoesman menegaskan, akan mendukung sepenuhnya program pemerintah melalui Komili Pemilihan Umum (KPU) dalam Pilkada yang jujur dan adil demi menuju pilkada yang damai dan aman.
“Kami Badan Penelitian Aset Negara Wilayah Sumatera Selatan, mendukung program pemerintah melalui KPU kenapa kita dukung, itu pun kalau tidak bersalah kalau ada salah kita perkarakan, untuk apa kita berkumpul sekian banyak ormas ini, namun kami yakin teman-teman ormas mengkritisi selain mengawal dari KPU,” sebutnya.
Syamsoedin menambahkan, telah mendapat informasi dan indikasi akan terjadinya kecurangan didalam Pilkada Kota Palembang. “Ingat KPU dan Panwaslu harus bekerja netral, kalu ingin palembang aman, kalau tidak pasti akan terbongkar setiap kejahatan, Kita tidak mau lagi terulang kejadian tahun 2013 yang lalu, kecurangan yang terjadi sogok-menyogok, kita disini netral tapi dalam hal ini kami dari lembaga aliansi Indonesia dan teman-teman ormas-ormas ini sepenuhnya mendukung program KPU dan Panwaslu,”pungkasnya.
Laporan : SU
Editor : Syarif