Kasus & PeristiwaPalembangSecond HeadlineSumsel

2023, Pemkot Palembang Usulkan 15 Pompa Mobile, Atasi Banjir 

PALEMBANG – Kepala Dinas PUPR kota Palembang, Ir. H. Akhmad Bastari Yusak mengatakan, untuk mengatasi permasalahan banjir atau genangan air yang terjadi diperlukan kerja sama dari berbagai pihak serta dukungan adanya kolam-kolam rentensi dan penambahan pompa mobile.

“Kita berharap adanya kesiap-siagaan masyarakat bersama-sama tim dalam mengatasi masalah banjir ini,” sebut Bastari, ketika diwawancarai usai menghadiri Seminar dan Loka Karya terkait Kesiap-siagaan Kolektif dalam Penanggulangan Banjir untuk Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat di kota Palembang, di ruang Parameswara, Rabu, (8/11/22).

Dijelaskannya, dalam penyelesaian masalah banjir ini tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah kota Palembang sendiri tanpa ada bantuan masyarakat lainnya.

“Saat ini kota Palembang butuh sekitar 15 pompa mobile lagi, yang mana saat ini kita ada sekitar 4 pompa mobile, jadi pada tahun 2023 kita akan ajukan usulan ke DPRD agar dapat segera dianggarkan untuk pembelian Pompa Mobile tersebut,” ujar Bastari.

Sementara masih di tempat yang sama, Ketua DPRD kota Palembang, Zainal Abidin SH mengatakan, pihaknya akan mengakomodir permintaan Dinas PUPR kota Palembang dalam pembelian Pompa Mobile tersebut asalkan usulan tersebut sudah diajukan melalui Komisi dan akan dibahas dalam rapat Banggar.

Pelaksanaan seminar guna mencari solusi dalam menangani serta mengatasi persoalan banjir yang ada di Kota Palembang tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD kota Palembang Zainal Abidin, Asisten I Drs. Yanuarpan Yany, dan Kadis PUPR Ir. H. Ahmad Bastari, serta Ketua DPP Gencar Indonesia Charma Afrianto, dan Ketua DKR Sumsel Anwar Sadat.

Diungkap dalam seminar itu, bahwa Pemerintah kota Palembang terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut dengan menggandeng beberapa stakeholder dan elemen masyarakat agar permasalahan tersebut dapat segera diatasi.

Salah satunya adalah dengan menggandeng Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Cinta Rakyat (DPP GENCAR) dan Dewan Kesehatan Rakyat Sumatera Selatan (DKR) dengan mengadakan kegiatan seminar dan loka karya terkait Kesiap siagaan Kolektif dalam Penanggulangan Banjir untuk Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat di kota Palembang, Rabu, (8/11/22).

Ketua DPP GENCAR Indonesia, Charma Afrianto mengungkapkan, bahwa banjir itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain disebabkan oleh faktor klasik seperti adanya bangunan-bangunan di bantaran sungai, kemudian tata ruang (RTRW) kota yang melanggar aturan serta penanganan yang lamban.

“Untuk itu Dewan Kesehatan Rakyat bersama DPP Gencar melakukan sebuah terobosan pemikiran bahwa hari ini yang dikedepankan adalah pemberdayaan semua elemen masyarakat dari grasroot, bagaimana caranya, kita mengusulkan kepada Pemerintah kota yang didukung politik anggaran legislatif untuk segera membentuk Satgas RT Siaga, karena ini bisa jadi Pilot Projeck Nasional bahwa Palembang sudah punya Satgas RT Siaga,” ujar Charma.

Charma juga menjelaskan, jika satu RT itu ada empat orang Satgas RT Siaga maka artinya ada 4.200 dengan 16.000 orang Satgas RT Siaga yang bisa bekerja sama dengan semua Forkompinda.

“Fungsi Satgas RT Siaga ini pertama dari Kamtibmas membentuk aparat hukum, kedua penanggulangan bencana dari banjir dan bencana alam lainnya dan yang ketiga kesehatan di mana mereka menjadi garda terdepan penanggulanan ini,” imbuhnya.

Selain itu, ia menilai keberadaan kolam-kolam retensi yang ada juga belum mampu mengatasi banjir, seharusnya air yang ditampung dalam kolam retensi itu harus dialirkan ke sungai.

“Artinya, Palembang hari ini darurat, butuh pompa-pompa air,” tambah Charma.

Dirinya mencontohkan kota Surabaya, yang memiliki 15 Pompa Mobile yang menjadi Pilot Project salah satu kota besar di Indonesia yang berhasil menangani banjir secara kolektif, artinya kota Palembang harus mencontoh kota Surabaya yang berhasil dalam pengendalian banjir dengan menggunakan Pompa Mobile.

“Pompa Mobile Ini tentunya sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah banjir, maka dari itu Pemkot Palembang harus segera menganggarkan untuk pembelian Pompa Mobile tersebut,” kata Charma.

Selain itu, Ketua DKR Sumsel, Anwar Sadat menambahkan, bahwa gagasan RT Siaga itu sebenarnya sudah dicanangkan pada tahun 2008 lalu. Di mana pada saat itu, Dr. dr. Siti Fadilah Supari Sp Jp menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Menurutnya, hal ini masih relevan dan realistis untuk diterapkan di kota Palembang.

“Tadi penegasannya bahwa butuh kolektifitas gotong royong bersama dengan masyarakat. Mari kita bersama sama untuk saling bergotong royong guna mengatasi permasalahan banjir ini,” ujarnya.

Dirinya mengajak kepada seluruh elemen untuk tidak saling menyalahkan satu sama lain.

“Mari kita berkolaborasi mendorong penyelesaian urgensi yang menjadi persoalan kita bersama,” ujar Anwar Sadat.

Anwar Sadat juga menyatakan, bahwa ini merupakan semangat dari pergerakan dan akan didorong oleh penguatan kelompok-kelompok RT Siaga seperti tentang pelatihan kesiagaan bencana dan emergency respon.

“Kemudian yang terpenting adalah kita harus mencari solusi untuk melaksanakan langkah yang akan diambil ke depannya.

Harus disegerakan terkait Satgas RT Siaga ini di kota Palembang, karena ini salah satu solusi supaya banjir bisa teratasi dan tidak ada lagi korban jiwa dari akibat yang ditimbulkan banjir,” tambahnya.

Seminar tersebut turut dihadiri Prof. Drs. M. Sirozi M.A.,Ph.D, Tumpal Simare-Mare, Camat dan Lurah se-kota Palembang serta beberapa perwakilan dari organisasi masyarakat, organisasi mahasiswa dan organisasi pemuda. Hadir juga secara virtual, yakni Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp., Jp, Dr. Widjaja Lukito dan Dr. Indro Cahyono serta Web Warrow. (Are)

Editor: Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button