BanyuasinHeadlineKasus & PeristiwaSumsel

14 Hari Terlantar, Ratusan Buruh PT. Anugerah Tridaya Mandiri Gelar Demo di Halaman Pabrik

Diduga Akibat Perselisihan Internal Perusahaan

BANYUASIN – Ratusan Buruh PT. Anugerah Tridaya Mandiri yang tergabung Serikat Pekerja Perusahaan melakukan aksi demo di halaman Pabrik PT. Anugerah Tridaya Mandiri, Banyuasin, Sumsel, Rabu, 16 September 2020.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan buruh pekerja pabrik ini buntut terlantarnya para pekerja selama 14 hari akibat pihak management perusahaan menghentikan supply bahan baku sehingga tidak ada aktivitas produksi tanpa ada pemberitahuan secara tertulis kepada pekerja.

“Dan saya selaku perwakilan buruh telah berusaha menghubungi pihak management perusahaan untuk menanyakan hal tersebut, akan tetapi tidak ada satupun pertanggung jawaban dari pihak Direktur, dan kekhawatiran kami karena adanya konflik internal perusahaan akan membuat nasib para pekerja terancam PHK seperti kejadian AIRA jilid 2. Karena menurut sepengetahuan kami Direktur yang memimpin perusahaan kami saat ini, adalah management yang sama dengan AIRA dahulu, sehingga kami khawatir akan terjadi di dalam perusahaan kami,” ungkap Darulsyah Alam, selaku Ketua Serikat Pekerja Perusahaan, saat menyampaikan tuntutannya mewakili para peserta aksi.

Menurut Darulsyah Alam, dalam aksi demo ini para pekerja menyampaikan 6 tuntutan kepada pihak management perusahaan.

Adapun ke 6 point tuntutan tersebut, dia katakan, di antaranya, Menuntut Pihak Perusahaan untuk mematuhi Perundangan-undangan, Menuntut dan mendesak pihak perusahaan untuk mempekerjakan kembali seluruh pekerja yang sudah ditelantarkan, Menuntut dan mendesak Direktur untuk mundur dari jabatannya, dan terakhir Menolak ancaman PHK akibat kelalalaian Manegement Perusahaan.

“Aksi demo ini terjadi, berawal dari tindakan Direktur Deddy Hakim Lie yang menghentikan Proses Supply bahan baku produksi yang kemudian berdampak tidak adanya bahan baku untuk diproduksi hingga berakibat menelantarkan karyawan selama 14 hari tanpa pemberitahuan secara tertulis dan pertanggung jawaban,” ujar Alam.

Sementara di hadapan peserta aksi demo, Edy Hartanto selaku Komisaris Perusahaan dan Pemilik saham, yang hadir dan menemui massa buruh  mengatakan, timbulnya demo karena tindakan Direktur yang membuat keputusan secara sepihak dan berujung mengorbankan nasib karyawan. Bahkan, ia menilai berakibat sangat merugikan Perusahaan.

“Dan terhadap tindakan sepihak direktur tersebut, saya sudah memperingatkan, memberikan nasihat serta menanyakan akan dampak yang terjadi termasuk kelangsungan nasib para karyawan yang diterlantarkan, akan tetapi tidak ada satupun alasan yang bisa dipertanggungjawabkan oleh Direktur,” jelas Edy di hadapan peserta aksi.

Oleh karena itu, lanjut Edy, dirinya menyatakan Sikap Tegas dan siap melakukan tindakan maupun upaya apapun untuk menyelematkan karyawan dari ancaman kerugian yang lebih besar lagi.

Dari beberapa tuntutan yang disampaikan peserta aksi demo, Edy Hartanto berjanji akan segera melakukan segala bentuk tindakan untuk menyelamatkan nasib pekerja.

“Karena pekerja adalah merupakan aset yang sangat penting untuk saya pertahankan, karena merekalah faktor utama yang selama ini berjuang membesarkan Perusahaan sampai sekarang ini. Bahkan apabila saya mengingkari pernyataan ini saya siap diproses secara hukum, dan terhadap sikap Direktur perusahaan saya tentunya akan bertindak sesegera mungkin untuk membenahi semua ini karena dampak dari keputusannya tersebut telah merugikan Perusahaan baik secara bisnis maupun resiko hukum,” janjinya kepada peserta aksi.

Dari pantauan, meskipun aksi diwarnai aksi perdebatan, akan tetapi aksi tetap berjalan damai dan tertib dengan mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19, dan dihadiri dari Institusi Polri yang turut mengamankan jalannya aksi.

Laporan : Rilis/Red III Editor : Donni

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button