HeadlineHiburanPalembang

Penumpang Lion Air Kehilangan Barang di Bagasi

Sumateranews.co.id, PALEMBANG- Barang penumpang pesawat selalu menyimpan di bagasi. Sebab selain aman, bagasi juga luas tempat sehingga dapat memuat barang bawakan penumpang. Lalu bagaimana kalau hilang? Tentu hal itu amat dikeluhkan penumpangnya, apalagi jika pihak manajemen penerbangan yang bersangkutan tak mau bertanggung jawab.

Hal inilah yang dialami oleh salah satu penumpang bernama Ruswana (51) warga Palembang yang pada hari Minggu (5/8) lalu bersama anaknya menuju Jakarta. ‘’Hari Minggu, saya bersama anak menuju Jakarta dengan menggunakan Pesawat Lion Air. Jadwal berdasarkan tiket, pesawat berangkat pukul 10.55 WIB, ternyata deley satu jam lebih. Pesawat baru berangkat pukul 12 siang,’’ ujar Ana sapaan Ruswana Selasa (7/8) via WA.

Sampai di Jakarta, Ana pun turun dan menunggu tas yang dibawanya berjumlah 9 buah dari bagasi, tapi yang ada cuma 8. ‘’Lama menunggu, sampai penumpang lain sudah tidak ada lagi, barulah muncul 3 tas yang salah satunya milik kami yakni tas warna biru,’’ ujarnya.

Dengan tanpa curiga, maka Ana dan anaknya pun menuju tempat kos anaknya di bilangan Blok M Jakarta. ‘’Begitu sampai di rumah, kami pun membuka tas. Kami terkejut, sebab jam anak saya merk AC seharga Rp 3,9 juta sudah raib dari tas warna biru itu. Juga gembok kecil sudah terbuka,’’ jelas Ruswana.

Karena hari sudah malam, maka keesokan harinya atau Senin (6/8) Ruswana mendatangi pihak Lion Airt untuk menceritakan hal yang terjadi. Lalu oleh petugas keamanan Lion Air dibuatlah surat kehilangan.

Lalu Ruswana minta petugas keamanan tersebut untuk melihat CCTV. Kemudian Ruswana diantar ke pimpinan keamanan yang biasa disapa Nuri. Tapi Nuri tak bisa mengizinkan melihat CCTV tanpa surat dari manajer.

Usai menemui dan menunggu 2 jam, akhirnya surat izin manajer pun didapat lalu Ruswana kembali menemui Nuri. Lalu Nuri menyuruh Ana ke ruangan OD. Lalu pimpinan OD minta Muhammad Irfan stafnya untuk menemani Ana melihat CCTV yang dimaksud. Sementara Nuri dan pimpinan OD tak ikut melihat putaran CCTV tersebut.

Singkat cerita, dari CCTV tersebut terlihat jelas adanya indikasi pencurian yang diduga telah dilakukan petugas bandara Lion Air. Namun ironisnya, saat masalah tersebut disampaikan ke petugas dan manajer, justru mereka tak percaya. Saat diajak melihat CCTV pun mereka menolak.

‘’Saya cuma minta keadilan dan barang saya kembali. Sebab jam tangan itu milik anak anak saya yang masih kuliah. Rasanya tidak terbeli lagi jam semahal itu dikarenakan dana lebih difokuskan untuk kuliah,’’ ujar Ana, kesal.

Tidak melapor ke polisi? ‘’Itu jalan terakhir yang akan saya lakukan, apalagi dari CCTV yang telah kami lihat bersama Pak Muhammad Irfan dan beberapa pegawai terlihat jelas dugaan pencurian jam tersebut,’’ tandas Ruswana.

Laporan/Posting : Imam Ghazali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button