BanyuasinHeadline

Kualitas Jalan Walisongo Banyuasin Dipertanyakan

Sumateranews.co.id, BANYUASIN – Pengecoran Jalan Walisongo Desa Bukit Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan selain kualitasnya dipertanyakan warga, juga ruas jalan itu sudah mulai tampak batu koralnya. Sehingga warga pun mempertanyakannya

Saat ini, jika jalan itu dilintasi kendaraan maka akan berdebu seperti halnya  jalan tanah saja, diduga kuat jalan itu dikerjakan oleh CV. Kilau Musi sepanjang  1,8 km dengan lebar 4 meter serta ketebalan 15 cm. Dengan nilai proyek lebih dari Rp 692 juta harusnya kualitas jalan dapat lebih baik lagi.

“Terus terang saja, awalnya kami warga yang berdomisili di sepanjang Jalan Walisongo ini pada dasarnya sudah senang dibangunnya jalan cor beton dan itu uang yang menjadi usulan kami di sini. Bahkan yang menjadi usulan kami jalan cor beton ini sampai pangkal batas dengan lokasi PTPN VII depan pos Satpam. Namun dengan kualitas seperti itu tentu kami pertanyakan,” ujar Waktue ketika berbincang dengan wartawan saat berada di lokasi, Rabu (26/9).

‘’Aku ini orang tua dan bodoh, tetapi kalau melihat cara pengerjaan proyek jalan cor beton semacam ini kami duga banyak korupsinya, padahal dananya tidak sedikit dan kondisi jalan sudah keras, tetapi kalau cara yang dilakukan kontraktornya semacam ini paling lama 3-4 bulan ditinggalkan pekerjanya sudah kembali mengelupas dan lebih parah lagi rusaknya,’’ tambah Waktue.

”Memang kalau pada bagian tepi kiri dan kanan jalan itu saat dipasang papan Lis pembatas ketebalan cor bisa mencapai 20 cm, karena dilakukan penggalian oleh pekerjanya, namun yang di bagian tengah ruas jalan yang kondisinya seperti tempurung kelapa tidak diratakan terlebih dahulu, sehingga ketebalannya tak lebih dari 2 cm saja,” sambung Rahmad warga setempat.

Dikatakan Rahmad, andaikata sebelum dilakukan pengecoran di bagian tengah ruas jalan itu diratakan terlebih dahulu mungkin ketebalan cor betonnya bisa sama antara ketebalan yang di bagian tepi kiri dan kanan dan kualitasnya bisa standar dan daya pakainya bisa bertahan lama, maka bisa dibenarkan kata Waktue itu jika ini paling bertahan tak lebih 3-4 bulan saja sudah mengelupas batu koralnya.

Kami sebagai warga kata Rahmad, supaya pihak terkait dari Pemerintah Banyuasin melakukan peninjauan keberadaan jalan cor beton Walisongo di desa kami. ‘’Dan kepada Bapak Bupati dan Wabup Banyuasin untuk memberi sanksi kepada perusahaan itu,’’ tambah Mino Ketua Format Walisongo kepada wartawan di lokasi.

Mino mengaku awalnya bangga atas perjuangannya terwujud, karena lebih 30 tahun jalan ini dapat kue pembangunan dan pengecoran, tetapi sangat disayangkan kinerja perusahaan yang pelaksanaannya terkesan asal-asalan.

Ini belum 100 hari dari pengerjaannya pengecoran dasar jalanya sudah mengeluarkan debu putih dan lebih bahaya lagi dengan debu tanah pasca sebelum dilakukan pengecoran.

”Kalau mutu dari pengerjaannya jauh dari yang kami harapkan dan mohon maaf kalau sudah datang musim penghujan nanti di jalan Ini muncul permasalahan baru, kami masyarakat yang berdomisili di sepanjang Jalan Walisongo ini akan melakukan berbagai gugatan ke hadapan Bapak Bupati Banyuasin dan para dewan kami terhormat,” ujarnya, mengancam.

Laporan          : Herwanto
Editor/Posting : Imam Ghazali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button