Crime HistoryHeadlinePALI

Kawanan Begal Bersenpi Rampas Motor dan Handphone Wartawan Harian Radar Palembang

Sumateranews.co.id, PALI – Aksi kawanan penodong atau pelaku begal di wilayah sekitar Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) belakangan ini kian meresahkan. Selain tak segan-segan melukai para korbannya dalam setiap aksinya, kawanan begal ini juga terkenal licin dan selalu berhasil menghindar dari kejaran petugas.

BEGAL : Maman Wahari alias Maman (42), wartawan dari koran Harian Bisnis Radar Palembang,, ketika melaporkan kasus penodongan yang ia alami di Polsek Talang Ubi, Rabu (10/10/2018).

Seperti yang menimpa Maman Wahari alias Maman (42), salah seorang wartawan dari koran Harian Bisnis Radar Palembang, belum lama ini. Korban yang sehari-harinya bertugas meliput di wilayah Kabupaten PALI dan sekitarnya ini menjadi korban kawanan begal saat hendak berangkat meliput kegiatan di wilayah Kabupaten Muba (Sekayu), tepatnya di jalan perlintasan Jerambah Besi-Simpang Raja, Kecamatan Talang Ubi, PALI, Rabu (10/10/2018) pagi, sekitar pukul 05.05 Wib.

Akibat kejadian itu, korban harus kehilangan 1 unit sepeda motor jenis Honda Revo dan 1 unit Handphone miliknya setelah berhasil dibawa paksa oleh kawanan pelaku. Kasus penodongan yang dialami korban itu kini sudah ditangani pihak Polsek Talang Ubi.

Dalam laporannya, korban menyebutkan saat itu dirinya bermaksud berangkat meliput di salah satu Instansi di Pemkab Sekayu dengan melintasi kawasan Kecamatan Talang Ubi. Dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo miliknya, korban berangkat sendirian dari rumah usai salat shubuh lantaran takut datang terlambat pada saat acara.

Namun begitu melintasi di jalan perlintasan Jerambah (Jembatan) Besi-Simpang Raja, Kecamatan Talang Ubi (TKP), tiba-tiba laju kendaraan motor korban dihadang oleh sekelompok pria yang menggunakan penutup muka dan bersenjata lengkap jenis senjata api rakitan dan kayu. Lantaran khawatir para pelaku bertindak nekat, korban pun pasrah ketika para pelaku mengambil paksa kendaraan motor dan handphone miliknya sambil menodongkan senpira kearah korban.

Menurut korban, kejadian begal di daerah tersebut sudah yang kedua kali menimpa dirinya. Dia pun berharap agar pihak kepolisian sector (Polsek) Talang Ubi dapat mengungkap kasus tersebut dan menangkap para pelakunya karena sangat meresahkan.

“Kejadiannya begitu cepat, saat itu saya mau berangkat ke Sekayu karena ada liputan khusus. Saya berangkat dari rumah pagi selepas salat shubuh. Tidak ada firasat apa-apa sebelumnya, tau-tau saya ditodong seperti ini. Ini sudah yang kedua kalinya saya kena begal di daerah ini, saya berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap dan menangkap pelakunya,” sebut Maman, saat dibincangi usai melapor ke Polsek Talang Ubi.

Dikatakan Maman, setiap hari dirinya biasa berangkat kerja sekitar jam 07.00 Wib pagi.

“Tetapi karena ada janji liputan dengan salah satu Instansi dan takut tidak tepat waktu, saya pergi lebih awal dan suasana jalanan memang masih sepi, dan agak gelap. Saat ditengah perjalanan saya dihadang oleh orang yang menggunakan penutup muka dan membawa senjata api jenis pistol serta kayu. Pelaku itu meminta motor dan HP saya,” terang Maman, seraya mengaku menderita kerugian sekitar Rp 8,8 juta akibat kejadian tersebut.

Terpisah, Kapolsek Talang Ubi, AKP H Suhardiman MH dalam keterangannya kepada awak media menyebutkan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan. “Mohon do’a nya semoga kasus ini bisa segera terungkap,” tandasnya

Menurut Suhardiman, kasus pembegalan memang sudah menjadi target pihaknya, terutama di wilayah rawan.

“Pembegalan memang menjadi atensi kita (kepolisian, red), terutama di wilayah rawan. Anggota terus kita tugaskan di waktu tertentu untuk patroli, meskipun kekurangan armada namun kita perintahkan menggunakan kendaraan pribadi,” imbuhnya.

Terakhir, ia menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada ketika bepergian di wilayah rawan kriminal.

“Jika perlu ajak teman atau berombongan saat bepergian. Terutama ketika melintasi daerah rawan, karena rata-rata pelakunya sudah stand bye atau menunggu korbannya ditempat-tempat yang sepi dan jauh dari perkampungan,” pungkasnya.

Laporan : Nelka
Editor/Posting : Donny

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button