Crime HistoryHeadlineOgan IlirSumsel

Akhirnya, Kadisdukcapil dan Wartawan Minta Maaf

Sumateranews.co.id, INDRALAYA– Terkait pemberitaan dari salah satu media online yang menulis adanya oknum wartawan yang berlaku seperti ‘garong’, sering melakukan pemalakan terhadap SKPD dan meminta imbalan pada saat melakukan peliputan sebagaimana pernah diberitakan, menjadikan puluhan wartawan dari berbagai media melakukan rapat mendadak. Rapat diadakan di Sekretariat PWI Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan, Senin (31/7/2017). Rapat juga ‘menyeret’ Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Ahmad Lutfhi OI yang menjadi narasumber dari berita tersebut.

Ahmad Lutfhi dalam keterangannya pada saat jumpa pers di lokasi tersebut mengatakan, bahwa pemberitaan yang mengaitkan nama dirinya merupakan suatu keteledoran dari sang penulis (wartawan).

“Terkait pemberitaaan di salah satu media online beberapa hari yang lalu, saya selaku Kadisdukcapil OI sedikit terkejut dengan adanya berita tersebut. Saya merasa apa yang ditulis wartawan dari media itu bukan dari mulut saya, dan kapan saya ber-statemen saya tidak ingat. Namun kalau memang ada hal demikian, selaku pelayan masyarakat tentunya tak ada niatan apapun untuk mendiskreditkan terhadap profesi penyebar informasi ini,” ujarnya.

Masih dikatakan Lutfhi, kedatangannya ke Sekretariat PWI OI bertujuan untuk mengklarifikasi, sehingga tidak ada kesalahpahaman antara dirinya dengan seluruh wartawan, khususnya di Kabupaten Ogan Ilir.

“Saya sengaja datang ke Sekretariat PWI OI dengan didampingi staf-staf saya, dan merupakan inisiatif pribadi. Tentunya tidak ada tujuan lain untuk meng-clear-kan masalah ini. Saya besar juga lantaran peranan media, artinya selama ini terhadap insan pers tidak pernah ada perselisihan. Namun atas nama pribadi dan dinas yang saya pimpin memohon maaf kepada seluruh wartawan di Ogan Ilir, dan berharap kita bisa mengambil hikmahnya, dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” cetus Lutfhi.

Sementara itu, Agung yang merupakan jurnalis yang menulis berita di medianya, saat ditanyai oleh beberapa wartawan di Sekretariat PWI mengaku perbincangannya dengan narasumber itu adalah off the record, dan mengaku salah atas kelakuannya.

“Saya akui perbincangan dengan narasumber bukan dalam konteks pemberitaan atau off the record. Saya memohon maaf kepada rekan-rekan wartawan karena telah mencoreng profesi ini. Harapan saya masalah ini tidak berlanjut, saya berjanji akan meralat pemberitaan yang saya buat,” ucapnya penuh penyesalan.

Di lain pihak, Gusti.M.Ali selaku Ketua PWI OI menyampaikan bahwa peristiwa ini tidak boleh dianggap remeh. “Dan selaku manusia, terkait permintaan maaf baik dari Kadisdukcapil maupun Agung, pastinya memaafkan. Namun proses hukum harus terus berlanjut,” jelasnya.

Sebelumnya, wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan mengecam terkait pemberitaan salah satu media online yang isinya menyudutkan profesi para wartawan.

Pasalnya, dalam pemberitaan tersebut dijelaskan tentang adanya wartawan di Kabupaten Ogan Ilir yang bertindak seperti ‘garong’. Reputasi para wartawan akan tercoreng karena oknum wartawan sering meminta uang kepada narasumber.

Bahkan dalam berita tersebut, para narasumber seperti Anggota Komisi II DPRD Ogan Ilir Yusran Rifa’I serta Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Lutfi, secara terang-terangan mengatakan jika para wartawan yang bertugas di Ogan Ilir hanya mementingkan materi alias meminta uang ketimbang profesinya sebagai pemburu berita.

Laporan : H. Sanditya Lubis

Editor : Imam Ghazali

Posting : Andre

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button